Bagi umat Islam, Nabi Idris adalah satu dari 25 nabi yang wajib diimani, dan dalam Al-Quran namanya disebut dua kali, yakni dalam Surah Maryam ayat 56-57 dan Surah Al-Anbiya ayat 85.
Kitab Nabi Idris yang kami terbitkan merupakan naskah Ethiopic Mäs’əhäfä Henokə yang ditulis dalam bahasa Amhara, Abysinia (Ethiopia), yang dalam dunia ilmiah dan kajian biblikal disebut sebagai 1 Enoch7. Hingga awal abad ketiga Masehi, Kitab Nabi Idris cukup dikenal dan mendapat tempat di kalangan Yahudi dan Kristen. Namun, sejak abad kedua Kitab Nabi Idris ditolak oleh para Rabi Yahudi; dan pada pertengahan abad ketiga, giliran pater-pater Gereja yang menolak kitab ini.8 Sejak saat itu hanya Gereja Ortodoks Tewahedo di Ethiopia yang masih mengakui Mäs’əhäfä Henokə sebagai kanon dan menyimpannya hingga hari ini.